Uncategorized

Tadi siang saat memberikan materi dan berdiskusi dengan mahasiswa MM, saya sempat mengungkapkan satu kata yang mungkin sering didengar tapi mungkin kurang begitu dipahami maknanya, yakni privasi. Wikipedia menyatakan privasi itu tidak mempunyai batasan arti, namun akan sangat bergantung kepada masing-masing individu di dalam memberikan arti akan kata privasi. Secara definitif, privasi biasa dipakai untuk menggambarkan kemampuan individu untuk menjaga kerahasiaan informasi akan dirinya dari pihak luar.

Adakah hukum yang melindungi privasi seseorang di Indonesia? Dibilang sudah ada tapi belum jelas dibilang belum ada tapi diada-adakan. Di dalam RUU mengenai informasi publik disebutkan perlindungan terhadap privasi, di dalam RUU transaksi elektronik juga disebutkan hal yang sama….namun hingga saat ini RUU tersebut belum disahkan juga. Saya sempat berpikir waktu heboh skandal salah seorang anggota DPR dengan penyanyi dangdut dulu, bahwa akhirnya DPR bakalan menyadari pentingnya privasi seseorang itu dilindungi, tapi hingga sekarang tidak ada kelanjutannya juga. Bayangkan, dari tahun 2001 yang namanya RUU Informasi Publik hingga akhir tahun 2007 sekarang masih dibahas di DPR dan belum beres juga.

Apakah ini artinya orang Indonesia masih belum paham apa itu privasi dan konsekuensi dari terlanggarnya privasi? Pernahkah menerima sms promosi dari nomer tidak dikenal? Pernahkah menerima surat promosi dari pengirim tidak dikenal? Pernahkah tiba-tiba ditelpon orang yang tidak dikenal untuk menawarkan barang atau jasa, misalnya asuransi? Pembicaraan dalam telpon direkam tanpa sepengetahuan? Sms di ponsel dibaca orang lain yang tidak berkepentingan? Teman memberikan nomer ponsel anda ke orang lain tanpa ijin?

Meskipun tampak mudah permasalahan-permasalahan diatas, kesemuanya merupakan bentuk-bentuk pelanggaran privasi, ada yang skala kecil ada yang skala besar. Jangan tempatkan permasalahan privasi ini dalam tempurung, tapi selalu tanyalah kepada diri anda sendiri, apakah privasi saya telah terlindungi dengan baik? Sejauh mana saya dapat memberikan toleransi batasan privasi kepada diri sendiri? Perlukah orang lain mengetahui batasan tersebut?

Tagged:

2 COMMENTS

  1. Hmmm masalah privasi disini saya lihat adalah “privasi” yang berhubungan dengan teknologi informasi, dan yang saya lihat adalah rendahnya pemahaman sebagian besar orang di masyarakat kita tentang “privasi” yang satu ini berhubungan dengan rendahnya juga pemahaman tentang teknologi Informasi yang ada di masayarakat kita…

    Saya masih melihat bahwa selama level pemahaman ini belum baik maka jangan harap kesadaran akan privasi akan menjadi baik pula…

    Pernah saya melihat sebuah underground documenter tentang teknik hacking system dan ada satu episode yang sangat menarik sekali.. Dimana pada episode itu digambarkan salah satu teknik hacking system yang sama sekali tidak memanfaatkan IT, benar benar psikologis..

    Kemudian saya tertarik untuk mempraktekan teknik tersebut,dan hasillnya sebuah informasi berharaga tentang password admin, system, dll dari sebuah Installasi BUMN dapat saya peroleh dengan modal .3gp dan beberapa batang rokok ..

    Nah dari kasus diatas jelas terlihat betapa mengerikannya kondisi yang ada. Jangankan kesadaran akan privasi sendiri..
    Privasi Perusahaan yang harus dijaga saja dengan sangat mudahnya bocor…

    Yudhaworld

  2. Terimakasih mas Yudha atas komentarnya, hampir semua masalah privasi saat ini berkaitan dengan teknologi informasi, karena berkat IT lah informasi (dalam hal ini yang berkaitan dengan privasi) menjadi lebih terbuka hehehe bahkan meskipun cara melakukan hacking tersebut secara psikologis, yang bahkan terjadi sehari-hari, contohnya pada penggunaan ATM, kartu kredit (yang notabene berkaitan dengan IT juga), jika kita tidak mampu menjaga privasi, bisa jadi nomer pin dan data-data kartu kredit bisa diakses oleh orang lain.
    Kenapa bisa sampai terjadi beberapa penipuan yang berkaitan dengan masalah privasi lewat sms atau telpon? Hal ini memang dikarenakan kekurangpemahaman seseorang akan privasi itu sendiri. Kadang kita merasa aman padahal privasi kita sebenanrnya telah terlanggar.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts