Uncategorized

Sistem Pengecekan Penjiplakan (Plagiarisme)

Sudah beberapa waktu ini saya menggunakan aplikasi Viper untuk melakukan pengecekan atas pekerjaan mahasiswa terutama yang tipe esai, cara kerja aplikasi ini adalah melakukan pengecekan atas kalimat yang tertulis di pekerjaan mahasiswa dengan database yang ada (lokal dan online). Untuk lokal, saya sendiri telah mengoleksi berbagai referensi yang berkaitan dengan matakuliah saya, sedangkan database online untuk mengecek secara langsung laman-laman web yang terdaftar di server Viper.

Berikut ini adalah contoh dari pekerjaan mahasiswa yang telah dicek menggunakan Viper dan kemudian saya cek ulang sendiri:

Tugas Mahasiswa 100% plagiat

Tugas Mahasiswa 83% plagiat

Viper tidak hanya melakukan pemindaian terhadap apa yang tertulis, namun juga apa yang tersembunyi. Kebanyakan penjiplakan (copy paste) dari website sebenarnya terdaat tautan-tautan di dalamnya hanya saja tersembunyi (hidden) dan jika dijiplak ke MS Word akan ikut tersembunyi juga, namun Viper dapat membacanya.

Untuk kali ini dan selanjutnya, saya memberikan sanksi tidak ada nilai apabila diketemukan penjiplakan diatas 50% dan pengurangan nilai apabila diantara 20%-50%, dibawah itu masih ditoleransi. Untuk diperhatikan bahwa tidak selalu apabila ditemukan penjiplakan 50% langsung saya anggap penjipakan, akan saya cek ulang hasilnya baru saya simpulkan itu penjiplakan atau bukan.

Ternyata, masih banyak mahasiswa/i yang bingung dengan istilah penjiplakan/plagiarisme. Sebenarnya sudah saya jelaskan panjang lebar saat temu 1 pembahasan silabus. Yang dimaksud dengan plagirisme disini adalah (khusus untuk tugas esai dan atau karya tulis):

  1. Salin timpa (copy paste) dari sumber lain, baik dengan ataupun tanpa referensi.
  2. Menuliskan informasi dari sumber lain, tanpa memberi kredit (referensi).

Terus caranya supaya tidak dianggap plagiarisme bagaimanakah?

  1. Baca sumber informasi tersebut sebaik-baiknya, pahami isinya dan kemudian tulis ulanglah dengan bahasa Anda sendiri ide serta informasi dari penulis aslinya, dan sertakan referensi sumber informasi tersebut.
  2. Jika kalimat sumber tidak bisa ditulis ulang (karena bisa berbeda maknanya) gunakan penulisan petikan yang benar yaitu di antara ” ” dan boleh tipe hurufnya diganti atau diperkecil. Contoh: Jojon (2009) mendefinisikan sistem informasi sebagai:  “…sebuah sistem yang mampu didudkung oleh infrastruktur dan arsitektur teknologi informasi”.

Semoga terjelaskan.

Terima kasih,

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts